Teya Salat



Online: 1 Visitor
PENGANUT KEPERCAYAAN
Kepercayaan hakekatnya adalah keyakinan terhadap suatu roh/kramat, batu2, gunung dsbnya yg tertentu bentuknya dan dianggap bermanfaat atau kesaktiannya bagi yg bersangkutan (bukan roh setan/iblis). Bila kepercayaan ini telah dianggap sebagai pelindung, terkuat terkuasa dll yg diketahui, maka yg bersangkutan tidak tahu ada Tuhan Yan Maha Esa selain yg mereka anggap itu. Sekiranya yg bersangkutan tahu ada Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi2 lain maka terjadilah dua alternatif:
1. Yg bersangkutan tidak mengakui Tuhan Yang Maha Esa tersebut adalah Tuhan atau pelindung dsbnya yg dianggap mereka bukan sebenarnya.
2. Yg bersangkutan yakin pada Tuhan Yang Maha Esa , tp mengingat dia tdk tahu Tuhan itu dimana dan apa (nabinya) serta hukum /ajaran tidak diketahui lagi, maka utk memenuhi hasratnya berTuhan, maka kepercayaan itu yg dianut dgn dalih seperti pepatah "Tidak ada rotan, Akarpun jadi"
Jadi kepercayaan adalah pada suatu yg tertentu (khusus) bukan sembarangan roh. Uraian diatas adalah latar belakang terjadinya suatu kepercayaan pada yg tertentu (khusus) atau adanya suatu agama (bukan ada sangkut pautnya dgn Nabi Adam As) seperti agama hindu, budha dll yg umumnya sebagai akhir dari pencarian Tuhan, umpamanya mula2 Tuhan matahari, gunung, manusia (fir'un) dsbnya (benda tok).
Di nusantara umumnya dan wilayah Sengang (Bukit barisan sebelah selatan sejak abad 7 dan 8 sebelum masehi telah menganut kepercayaan seperti dlm istilahkan animisme gaya baru. Wilayah sengang berpusat di Danau Ranau /Pemetung sengang (Putaran Tasik) Kami sebut animisme gaya baru utk membedakan animisme umumnya. Animisme gaya baru itu sebenarnya adalah kepercayaan pada raja alam gaib/dunia yg hidup sampai akhir zaman, bersemayam di pusaran laut /putaran tasik (Danau Ranau) yp sewaktu-waktu muncul sebagai Naga Sakti.
Mengingat Naga Sakti adalah Raja alam gaib/dunia, maka masyarakat menyebutnya kepercayaan pada Sang Hiang Sakti (Raja khayangan). Kepercayaan ini berabad-abad kemudian (lewat abad satu masehi) dianggap masyarakat Nusantara terutama suku Sunda sebagai pencipta smesta alam, malahan sudah mereka anggap agama.
Di daerah lampung sekarang masih menyebut sebagai kepercayaan Sang Hiang sakti yg tidak mereka ketahui lagi kemana pemusatannya. Naga sakti telah menurunkan hukum rasa kasih sayang dlm rangka memperadat masyarakat setempat, sedikit demi sedikit melalui kebatinan dll.
Berarti masyarakat setempat waktu itu dalam kuasa keangkara murkaan, khusunya tidak ada pegangan batin/jiwa.
Masyarakat animisme gaya baru itu tidak dpt di sebut manusia /suku biadap, karena masuknya rasa kasih sayang dlm kepercayaan adalah ciri khas dari manusia beradab.
Hukum rasa kasih sayang sebenarnya dri Nabi Khaidir As yg mana di pusaran laut/Putaran tasik beliau bersemayam dan sebagainya sebagai Naga Sakti sampai sekarang ini. Maka karna itulah Naga Sakti di anggap juru selamat. Penduduk setempat pada waktu itu hidup dalam perburuan dan jga berladng yg sebanyaknya penduduk dari setiap suku yg tersebar, paling2 setiap sukunya berjumlah ratusan saja. Masuknya bangsa yunan secara berkelompok2 kecil telah dapat mengenalkan daerah Nusantara dan daerah sengang/putaran Tasik khususnya kedaratan Cina sehingga bangsa2 daratan itu mengenal bahwa daerah itu (Danau Ranau) bersemayam Naga Sakti, sehingga Bangsa Cina khususnya menjujung tinggi Naga Sakti sebagai juru selamat yg telah merupakan salah satu segi dri kebudayaan bangsa cina dan jepang. Naga Sakti atau Nabi Khaidir As mengusai nusantara yg telah berabad2 bersemayam di pusaran laut /putaran tasik (Danau Ranau) dan karena sifat (distilahkan) " berbudi bawa laksana ambeg para marta " telah memohon pada Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup sampe hari kiamat , karena merasa terharu / sedih mengetahui bahwa manusia senantiasa akan hidup dlm pertentangan hukum/politik sampe hari kiamat.

Naga Sakti /Nabi Khaidir As memperingatkan manusia pada H.I.K (falsapah Jaya Sempurna) utk manusia hidup bermasyarakat sepanjang zaman tdk pandang agama golongan ataupun bangsa. Kemudian hari setelah Naga Sakti menitis pada kedua kalinya (S.H.R.S) beliau mempunyai adik angkat Putri Si Darah Putih permaisuri dari Ratu Pemanggilan (Pesagi yg juga S.H.R.S ) berpermaisurikan Bidadari Angsa Putri dri Ratu Pesagi.
Jdi mengingat bahwa Putri Si Darah Putih termasuk kelompok PUYANG TIGA DI HAJI (Aji Sai) maka besar kemungkinan Kwan Im yg menyertai Naga Sakti di negeri Cina adalah Putri Si Darah Putih. Yg jelas bahwa S.H.R.S /pangeran Surya Negara rohaniah menjelma kembali Sebagai Naga Sakti di Danau Ranau kembali ke asalnya menunggu masa yg telah d tentukan utk penurunan kembali H.I.K (Falsapah Jaya sempurna). Keagungan S.H.R.S, dititik beratkan pada HIK (Falsapah Jaya Sempurna) atau pada pengemban tugas dri Tuhan Yang Maha Esa sebagai penurun kembali hukum untuk sepanjang zaman. Di daerah Buay Haji (Aji Sai) S.H.R.S/ dikenal Raja Hukum /penurunan hukum berkali2 turun beberapa kali turun beberapa zaman dgn nama/julukan berlainan, malahan turunya pada satu zamanpun memakai nama/julukan sesuai dgn tugas atau peristiwa pada waktu itu di beberapa daerah di Nusantara.

Menurut ketentuan sejarah di Buay Haji(aji sai), setiap turun tidak melalui Rahim antaralain turun sebagai S.H.R.S/Pangeran Surya Negara dilahirkan secara gaib pada keturunan Raja yg telah di tentukan berabad2 sebelumnya.
Selanjutnya di ketahui pula bah wa diturunkannya beliau sebagai mahluk pertama dari bumbungan matahari ( Haribaan Tuhan Yang Maha Esa ), karena itu pula beliau di juluki Nabi Allah Khaidir As. Nabi Allah Khaidir As (Aji Saka) /S.H.R.S) turun pertamanya atas kodrat Tuhan Yang Maha Esa. Jadi yg dimaksud bahwa S.H.R.S (Nama Naga Sakti/Nabi Khaidir As ) turun sebagai mahluk pertama, adalah turun atas kodarat Tuhan Yang Maha Esa pada zaman Nabi Adam as, sebagai mahluk pertama merupakan malaikat pendamping Nabi Adam As utk memerangi iblis.
Penurunan kembali H.I.K itu oleh Naga Sakti/Nabi Khaidir As, baik pertama menjelma sebagai Aji Saka/Si Pahit Lidah tahun 38 masehi, maupun yg kedua sebagai S.H.R.S/Pangeran Surya Negara tahun 1427 masehi memang sudah menjadi tugasnya sepanjang zaman, malahan penurunan Hukum itu yg ketiga tahun 1983 masehi sesuai dgn Pertanda2 yg telah ditetapkan sebelumnya antara lain 78 Masehi, 80 Masehi dan tahun 1467 Masehi. Dua macam tujuan terurai di atas adalah suatu peringatan manusia pada saat/zaman itu supaya sadar, bahwa diri yg bersangkutan/manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dlm kehidupan. Ciri - cirinya sebagai manusia tidak kelihatan lagi atau tidak mengnut menghayati kebenaran hukum /H.I.K alias telah menjadi manusia zalim/munafik terhadap agama dan Tuhannya sendiri.
Sudah menjadi ciri khas dari Naga Sakti /Nabi Khaidir As bila menjelma menurunkan H.I.K. tepat pda saat dunia gawat atau tidak berapa lama lagi akan gawat, khususnya Nusantara. Jadi penurunan kembali H.I.K tujuan utama pada manusia /PBB, sedangkan di Nusantara tentu saja sebagai titik tolaknya mengingat Naga Sakti /Nabi Khaidir As tetap menurunkan H.I.K. di tempat semula yakni di sekitar tempat beliau bersemayam di Pusaran Laut/Putaran Tasik (Danau Ranau).
Setiap kepercayaan ilmu kebathinan menghendaki ketentraman jiwa /kesejahteraan bathin yg mana untuk itu membina ahlak, watak /prilaku, khurusnya membina pribadi sebagai manusia tok (manusia yg mulia dan sempurna). Jadi segaris bawah penerapan /penghayatan H.I.K. terlebih dahulu /dasarnya pembinaan ahlak, watak prilaku dgn tujuan hidup kerukunan dan damai bukan tujuan materi dan lain-lain semata.
Kesimpulan penurunan H.I.K. untuk manusia hidup bermasyarakat itu bukan saja untuk menjadi falsafah negara/hidup (pengaturan manusia), tetapi supaya sadar setiap kepercayaan /ilmu kebathinan ketergantungannya (pemusatan) hanya pada Raja Alam Gaib/dunia yg hidup sampai hari Kiamat yakni Naga Sakti/matahari (pemberi kehidupan) atau Aji Saka/Si Pahit Lidah, (S.H.R.S./Pangeran Surya Negara) untuk di hormati dan di syukuri karena H.I.K itu di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa yg di turunkan kembali melalui kekasih Tuhan Yang Maha Esa itu (Naga Sakti/Nabi Khaidir As).
Nah, itulah kepribadian bangsa yang asli (hukum leluhur / Panca sila asli) alat khusus terhadap Naga Sakti /Nabi Khaidir As adalah kepercayaan ilmu kebathinan asli untuk manusia yg khususnya membina ketentraman /ketenangan bathin > Asli bagi seluruh bagi bangsa Asia Timur Raya yg selama ini telah di gerogoti zaman /di pengaruhi kebudayaan-kebudayaan kemudian.
Jadi ramalan Jayabaya akan bersatunya Nusantara (Asia Timur Raya) jelas sekali untuk menimbulkan kembali di mana H.I.K. di turunkan. Bangsa Asia Timur Raya antara lain Cina dan Jepang pernah di bawah naungan satu kepercayaan Naga Sakti /Matahari (Sang Hiang Sakti), maka tak heranlah bila Jepang mengatakan Asia Timur Raya sebangsa dgn Jepang malahan Jepang dianggapnya saudara tua seakan-akan hukum inti keTuhanan itu (Sang Hiang Sakti) berasal dari jepang padahal berasal dari daerah Sengang/Saka (Nusantara).